Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ayah, Jadilah Sahabat dan Guru Terbaikku

Assalamu'alaikum, Teman-teman. Kali ini saya ingin berbagi tentang pentingnya peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Sabtu (1/10), saya berkesempatan menghadiri seminar parenting yang disampaikan oleh Ustadz Bendri Jaisyurahman, seorang pakar parenting Indonesia. Pembicaraannya membuka wawasan saya mengenai bagaimana seharusnya ayah berperan dalam keluarga.

Seringkali ketika membicarakan parenting, tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan anak cenderung dianggap sebagai tugas utama ibu. Padahal, sesungguhnya tugas tersebut adalah tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu. Bahkan, ayah adalah sosok yang memiliki tanggung jawab paling besar atas istri dan anak-anaknya. Mengapa ayah memiliki peran yang sangat penting dalam pengasuhan anak? Berikut beberapa alasan mengapa peran ayah sangatlah krusial:

1. Anak Memiliki Hak terhadap Ayahnya

Ada sebuah kisah di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, di mana seorang lelaki mengadukan anaknya yang dianggap durhaka. Umar pun memanggil anak itu dan memarahinya atas kelakuannya. Namun, sang anak balik bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, bukankah seorang anak memiliki hak atas orang tuanya?” Umar menjawab, “Betul.” Kemudian anak itu bertanya lagi, “Apa saja hak anak terhadap orang tuanya?” Umar menjawab, “Memilih ibu yang baik, memberikan nama yang baik, dan mengajarkan Al-Qur'an.”

Anak itu lalu mengatakan bahwa tak satu pun dari kewajiban tersebut dilakukan oleh ayahnya. Ibunya adalah mantan budak orang Majusi, dia diberi nama Ju'lan (kumbang), dan tak ada satu huruf pun dari Al-Qur’an yang diajarkan oleh ayahnya. Umar pun berbalik kepada sang ayah dan berkata, “Engkau telah mendurhakai anakmu sebelum ia mendurhakaimu.”

Kisah ini mengingatkan kita bahwa hak anak terhadap ayahnya sangatlah penting. Seorang ayah wajib memilih ibu yang baik untuk anak-anaknya, memberikan nama yang baik, dan mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka. Sebelum ayah menuntut anak berperilaku baik, terlebih dahulu penuhilah kewajiban-kewajiban ini.

2. Ayah Bertanggung Jawab Menjaga Keluarganya dari Api Neraka

Dalam Al-Qur'an, surat At-Tahrim ayat 6 menegaskan bahwa seorang lelaki diwajibkan menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka. Sebagai pemimpin keluarga, seorang ayah akan dimintai pertanggungjawaban atas anak-anak dan istrinya. Ini menunjukkan betapa besarnya tanggung jawab seorang ayah, tidak hanya dalam hal materi, tetapi juga spiritual.

3. Al-Qur'an Lebih Banyak Berbicara tentang Ayah daripada Ibu

Dalam Al-Qur'an, terdapat 17 dialog pengasuhan antara orang tua dan anak. Dari jumlah tersebut, 14 dialog melibatkan ayah dan anak, 2 dialog melibatkan ibu dan anak, dan 1 dialog melibatkan kedua orang tua dan anak. Hal ini menunjukkan bahwa peran ayah dalam mendidik anak sangat besar, lebih banyak dibandingkan peran ibu menurut Al-Qur'an. Ayah tidak hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai guru pertama dalam membimbing anak menuju kebaikan.

4. Tokoh Hebat Selalu Dibelakangnya Ada Ayah yang Berperan

Sejarah mencatat bahwa banyak tokoh hebat yang tumbuh dengan bimbingan sosok ayah atau figur pengganti ayah yang kuat. Misalnya, Rasulullah Muhammad SAW, meskipun beliau yatim, namun kehadiran Abdul Muthalib (kakeknya) dan Abu Thalib (pamannya) menggantikan peran ayah yang hilang. Maryam binti Imran, yang juga yatim, dibimbing oleh Nabi Zakaria. Imam Syafi'i juga dibesarkan oleh Imam Waki' yang menjadi sosok pengganti ayahnya.

Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa bahkan dalam situasi di mana ayah tidak hadir, peran pengganti ayah sangat penting dalam membentuk kepribadian dan keberhasilan seorang anak. Bagi ayah yang hadir secara fisik dalam kehidupan anak-anaknya, kehadiran itu harus melampaui sekadar aspek biologis, tetapi juga harus terlibat secara psikologis, memberikan cinta, bimbingan, dan perhatian.

5. Anak Mengambil Nasab dari Ayah

Anak-anak selalu mengambil nasab dari ayahnya, bukan ibunya. Hal ini ditegaskan dalam Q.S Al-Ahzab: 5, "Panggilah mereka dengan (memakai) nama ayah-ayah mereka, itulah yang lebih adil di sisi Allah." Ini menunjukkan betapa pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak, tidak hanya sebagai figur yang memberi teladan, tetapi juga sebagai identitas yang melekat pada anak seumur hidup.

Kesimpulan

Ayah memiliki peran yang sangat besar dalam pengasuhan dan pendidikan anak, baik dari segi spiritual, emosional, maupun sosial. Seorang ayah harus mampu memenuhi hak-hak anaknya, memberikan teladan yang baik, dan menjaga keluarganya dari api neraka. Dengan demikian, pengasuhan anak akan berjalan lebih seimbang, penuh cinta, dan membawa keberkahan bagi keluarga.

Jangan biarkan peran ayah hanya sebatas pencari nafkah. Kehadiran ayah secara psikologis dan emosional sangat dibutuhkan dalam membentuk kepribadian anak yang kuat, berakhlak mulia, dan tangguh dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Post a Comment for "Ayah, Jadilah Sahabat dan Guru Terbaikku"