Lika-Liku dan Bisnis Rumahan Impianku
Assalamu’alaikum Sobat
semua, ada yang punya impian memiliki bisnis rumahan? Kalau iya, bisnis apa? Begitu
kira-kira pertanyaan Mbak Wahyu Widya dan Mbak Muslifa Aseani pada #ArisanBlogGandjelRel
Ke-9 ini.
Dahulu,
aku sempat punya bisnis bareng teman-teman. Bisnis Kuliner sama Bisnis Laundry. Kami punya warung penyet, dengan
beberapa menu. Ada penyet bebek, ayam, tempe tahu, lele, telur. Di samping
warung penyet, ada tempat laundry.
Kami
berharap dapat menjalankan bisnis ini secara bersamaan. Anggota team kami ada lima orang. Warung penyet
buka sehabis ashar sampai pukul 22.00. Sedangkan Laundry buka dari pagi sampai pukul 22.00. Saat itu kami berbagi
tugas dalam menjalankan bisnis ini. Kami belum berani untuk menggaji pegawai
saat itu berhubung bisnis kami masih baru. Modal buat bisnis ini pun kami
dapatkan dengan meminjam sana sini, hiks.
Energi
kami benar-benar terkuras saat itu. Warung penyet, walaupun buka ba’da ashar
tapi persiapannya sedari ba’da subuh. Mulai dari belanja ke pasar, racik-racik,
masak. Dzuhur baru beres. Laundry every
time buka, kita mulai tuh bagi-bagi kerjaan dari jepretin tanda pengenal ke
baju, masukkin baju ke mesin cuci, jemur baju, nyetrika hingga packing.
Strategi
kami saat itu baru memaksimalkan mobilisasi teman-teman terdekat. Namun sayang,
bisnis ini hanya bertahan seumur jagung pun tidak. Yaps, baru satu bulan sudah
kandas. Banyak faktor penyebab, yang paling utama karena komitmen masing-masing
anggota yang masih rendah. Sibuk dengan agenda masing-masing, apalagi saat itu
kami masih kuliah.
Awal-awal
semangat, eh belum seminggu udah libur jualan dengan alasan kesibukan lain..fiuh!. Bagi sobat di sini yang berencana
punya bisnis bersama, sejak awal harus benar-benar diuji komitmennya dulu yaa.
Selain itu, manajemennya juga kurang tepat. Sudah tau anggotanya sibukers semua, harusnya buka bisnis jangan dua sekaligus, sama-sama menguras waktu lagi. Kalau mau dua-duanya jalan, harusnya ada orang lain yang membantu.
Selain itu, manajemennya juga kurang tepat. Sudah tau anggotanya sibukers semua, harusnya buka bisnis jangan dua sekaligus, sama-sama menguras waktu lagi. Kalau mau dua-duanya jalan, harusnya ada orang lain yang membantu.
Marketing
yang kurang masif juga menjadi catatan kekurangan kita juga saat itu. Sejatinya,
kesuksesan bisnis itu sangat ditentukkan oleh strategi marketing yang oke.
Bisnis tanpa Marketing itu imposible
banget. Terahir, dalam berbisnis perhatikan juga Passion kita apa. Bisnis sesuai Passion akan menjadikan kita lebih semangat menjalani, InsyaAllah.
Setelah bisnis bersama kandas, aku cukup trauma saat ada teman yang ngajak joint bisnis baru. Kebetulan waktu itu ada yang ngajakkin, tapi aku tolak secara halus, hehe.
Setelah bisnis bersama kandas, aku cukup trauma saat ada teman yang ngajak joint bisnis baru. Kebetulan waktu itu ada yang ngajakkin, tapi aku tolak secara halus, hehe.
Tak
cukup sampai di situ, aku pun mencoba bisnis yang lain, sebut saja Jualan Buku Parenting dan Buku Anak. Karena modal
yang dimiliki terbatas, aku hanya menyetok beberapa Buku Parenting yang sedang hits
saat itu. Sedangkan untuk Buku Anak, aku beli saat ada yang pesan saja.
Niat
awal jualan buku waktu itu adalah pengen punya kerjaan yang bisa dikerjakan
sambil momong anak yang masih kecil. Mau kerja di luar belum tega ninggalin
anak, ya sudah akhirnya jualan buku saja 😊. Kenapa buku? biar aku pribadi terpacu
untuk sering baca dan bisa mengedukasi konsumen. Semoga hal yang kecil ini bisa
jadi amal jariyah, Aamiin.
Media
promosi yang saya gunakan saat itu yaitu Medsos (fb, fanspage, bukalap**,
tokopedi* dan wapri). Pesanan buku saya antar baik secara langsung atau lewat
ekspedisi dan pos. Alhamdulillah semua stock
terjual semua. Dan pesanan pun terus berdatangan, bahkan saat aku tidak
berjualan lagi.
Yaps,
setelah saya punya aktivitas lain selain momong anak yi ngajar dan nulis,
jualan untuk sementara aku hentikan. Manajemen waktu ku masih belum bagus dan
memang aku masih menjadikan bisnis ini sebagai sampingan saja, belum sebagai
jalan utama.
Jadi
kalau sekarang ditanya “ingin punya
bisnis rumahan”? Jawabannya “Iya, pengen”.
“Apa bisnis rumamahan impian mu?”. Berdasarkan
passion, “Aku Pengen jadi agen buku,
Pengen Punya Day Care dan Yayasan Pendidikan”. Tapi belum tau mau
dieksekusi kapan, hehe. Baru sebatas impian untuk saat ini 😎.
Semoga ada jalannya yaa, Aamiin.
Wassalamu’alaikum..
Pengalaman jadi guru terbaik yo mbak.
ReplyDeleteMudah2an segera move on dan bisa lagi memulai bisnis rumahan yg tepat dengan passion plus stabil selamanya.
Aamiin.
Aku juga pernah bisnis bareng temen2 waktu kuliyah, dan kandas karena kesibukan masing2. Semoga kedepan kita bisa punya bisnis yang awet laris dan berkah ya mbak
ReplyDeleteSemoga diijabah ya Icha rencana bisnis rumahannya. Aamiin.
ReplyDeleteSemoga terwujud bisnis impianmu, ya Cha. Aamiin.
ReplyDeleteMoga gada kendala lagi. tetap semangat berbisnis Mbak. SUkses buatmu ;) matur nuwun ya
ReplyDelete